Rabu, 18 Juli 2012

Kasak Kusuk Saweran Gedung KPK

Entah apa dikepala pejabat-pejabat negara ini, ditengah skandal besar korupsi yang melibatkan tokoh partai politik, anggota DPR, aparat pemerintahan, departemen pajak, Bank Indonesia dan banyak lembaga lain yang menjadi Pe-eR KPK. Namun sekarang justeru yang menjadi polemik adalah rencana pembangunan gedung baru KPK dengan anggaran 200 Milyar rupiah.  Penangkapan dan pemeriksaan para pejabat serta tokoh-tokoh yang diduga korupsi belum mencapai titik orgasmenya namun masyarakat sudah diberikan issue baru mengenai rencana pembangunan gedung KPK alasannya gedung lama sudah tidak memadai.

Saya tidak mau berpusing-pusing tentang polemik ini, setahu saya KPK bertugas menangkap dan mengadili para koruptor. Selama ini sudah sampai dimana kerjanya? Boleh ditanya semua masyarakat apakah mereka puas dengan kinerja KPK? Bagaimana kisah lengkap skandal Miranda Gultom, yang katanya ada aktor besar dibelakangnya? Bagaimana kisah Wisma atlet? Hambalang? Cerita 'GAYUS' saja belum tuntas.
Sekarang malah KPK yang ngambek karena tidak dikabulkan oleh Komisi III tentang pengajuan pembangunan gedung baru KPK. Malah mencari saweran dari masyarakat, masyarakat yang mana? Justeru KPK akan terperosok kedalam lubang yang dia gali sendiri, siapa yang paling berkepentingan dengan KPK? Jangan-jangan para koruptor justeru memanfaatkan moment ini dengan memberikan sumbangan ke KPK kalau tak mau disebut Gratifikasi.

Kalau dipikir masyarakat juga seharusnya tak perlu memberi sumbangan yang bila ditotal sekitar 200 milyaran untuk membangun sebuah gedung yang tentunya jauh dari sederhana. Padahal masih banyak rakyat indonesia yang hidup dikolong jembatan. Apakah dengan gedung yang sudah ada KPK tidak bisa bekerja memeriksa dan menangkapi para koruptor?

Dengan meminta sumbangan kepada masyarakat selain menjatuhkan wibawa KPK juga Lembaga Negara seperti DPR dan Presiden. Hal ini justeru seperti membangun arena pertempuran baru antaralembaga tinggi negara yang seharusnya saling menguatkan untuk membangun negara ini. Presiden sendiri seyogianya tidak memiliki wewenang untuk memberikan penilaian tentang masalah ini. Samahalnya Presiden SBY seharusnya tidak perlu repot mengurusi kader partai demokrat yang korupsi. namun pemberitaan di media presiden selalu disibukkan dengan gonjang-ganjing partai Demokrat dan sekarang polemik pembangunan gedung baru KPK.

Tunggu nanti apapula pernyataan Presiden SBY mengenai polemik ini, sebab KPK merupakan lahan empuk untuk mencari simpati dari masyarakat. Apakah momen ini juga akan digunakan pihak-pihak tertentu untuk mencari simpati dan dukungan menuju 2014 nanti.

Jadi teringat kisah jenaka:
Ada 3 kontraktor masuk surga, yang pertama Orang Jerman, kedua Jepang dan yang seorang lagi kontraktor dari Indonesia. Pada suatu waktu malaikat mengundang ketiga orang ini utnuk tender pembangunan Jembatan disurga. Masing-masing kontraktor membawa proposal proyeknya untuk dipilih dan disetujui.

Kontraktor Jerman mengajukan dana 1 Milyar, dengan rincian jembatan ini dibangun dengan teknologi canggih dan menggunakan bahan-bahan dengan teknologi terbaru.
Sementara kontraktor Jepang mengajukan dana setengahnya yaitu 500 juta, dengan rincian jembatan dibangun dengan teknologi sederhana dan kualitas tak kalah dengan si Jerman.

Lalu pas giliran kontraktor Indonesia disuruh presentasi, dia mengajukan dana 1 Milyar juga sama persis dengan anggaran si Jerman. Ketika malaikat bertanya padanya kenapa dengan harga segitu, tentu memiliki keunggulan dari si Jerman atau Jepang tanya malaikat. Kontraktor Indonesia langsung mendekat dan berbisik kepada malaikat, dia bilang  "yang 500 juta kita suruh si Jepang yang mengerjakan, dan yang 500 juta lagi kita bagi dua".
:P

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More