Rabu, 18 Juli 2012

Andai Saya Timses Foke: Momentum Emas Ramadhan

Pilkada DKI 2012 masih belum mencapai klimaksnya, siapa pemenang parade ini masih ditentukan 2 bulan lagi. Hasil sementara masih mengunggulkan tim pendatang Jokowi berpasangan dengan Ahok sementara tim tuan rumah Foke dan Nara masih diposisikan sebagai underdog. Namun perang belum usai, pesta kemenangan hari ini bukanlah hari kematian bagi pasangan yang dikalahkan. Hidup harus berlanjut, masih ada pertempuran yang lebih besar yang paling menentukan yaitu putaran final penentu untuk menjadi The Next Governor DKI tanggal 20 september 2012.
Lebih dari 60 hari waktu yang cukup untuk evaluasi dan menyusun strategi, tidak ada kata terlambat bagi yang kalah maupun pemenang sementara.
Tak lebih seminggu lagi Ramadhan pun tiba, masyarakat muslim akan disibukkan dengan berbagai ritual ibadah selama sebulan penuh. Momen inilah yang seharusnya dimanfaatkan Fauzi Bowo beserta timsuksesnya untuk melakukan kampanye terselubung. Namun apabila kegiatan ini dilakukan akan sulit sekali bagi panwaslu untuk mengawasinya sebab bisa saja kegiatan ini dilabeli dengan safari ramadhan.
Foke harus mau bekerja keras memanfaatkan momen emas ini dengan mengunjungi tiap kampung, tiap masjid dalam rangka berbuka puasa bersama setiap hari di masjid yang berbeda. Banyak kegiatan yang bisa dilakukan dari berbuka puasa bersama , tarawih berjamaah, dan sahur bersama.
Selama ini citra yang melekat pada Jokowi tak dimiliki Foke yaitu kedekatan dengan rakyat terutama masyarakat miskin. Menurut saya Foke pun harus bisa mengubah citra itu dalam kurun waktu 2 bulan saja dimana satu bulan ini dia harus memanfaatkannya dengan maksimal. Inilah keuntungan Foke, sebagai pimpinan daerah diwilayahnya sendiri dia memiliki kebebasan berkunjung langsung menyentuh para calon pemilih.
Tim sukses Foke harus menyusun jadwal kunjungan ke masjid-masjid didaerah perkampungan miskin, daerah kumuh, dan daerah-daerah yang selama ini suaranya dikalahkan pasangan Jokowi-Ahok. Selanjutnya beliau juga harus bersedia untuk kurang tidur dengan melakukan sahur bersama dengan anak-anak jalanan disemua sudut kota jakarta.
Selain itu Foke sebagai gubernur harus menggelontorkan dana dari kas APBD untuk semua kegiatan keagamaan, seperti support untuk kegiatan tadarusan, makanan berbuka puasa, kegiatan remaja masjid dan bahkan THR untuk para pekerja outsorcing setidaknya yang bekerja dijajaran pemerintahan.
Agar lebih populer lagi Foke harus berani mengeluarkan dana dari kantong pribadinya sendiri zakat berupa modal usaha untuk pengangguran, kaum miskin kota, dan usaha kecil.
Selanjutnya ketika idulfitri tiba saya menyarankan Foke jangan Sholat Ied di Istiqlal, tapi pergi ke perkampungan kumuh, berlebaran dan berbaur dengan kaum dhuafa akan membuat citra Foke semakin mengkilau.
Selamat Mencoba!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More