Rabu, 18 Juli 2012

Eksperimen Politik Prabowo pada Pilkada DKI 2012


Hasil quick count Pilkada DKI 11 juli 2012 telah mementahkan opini lembaga-lembaga survey ternama yang meramalkan kemenangan pasangan Foke-Nara . Malah pasangan cagub yang tak diunggulkan Jokowi-Ahok terbukti meruntuhkan keangkuhan klaim lembaga survey dan para pengamat politik negeri ini. Opini-opini yang menyebutkan kalau pasangan ini akan jauh tertinggal daripada pilihan masyarakat DKI kepada inkumben berganti dengan teori-teori baru kemenangan fenomenal pasangan yang didaulat oleh PDIP-Gerindra.
Kemenangan ini tak terlepas dari peran media dalam menyampaikan berita indah tentang kiprah Jokowi dan Ahok semasa memimpin wilayahnya. Walaupun semasa tahapan kampanye sosialisasi pasangan Cagub-Wagub DKI ini masih terdengar hembusan isu SARA mengingat Ahok adalah Tionghoa beragama Nasrani alih-alih kaum minoritas untuk ibukota dari negara muslim terbesar didunia. Banyak dugaan hembusan isu SARA agar menolak kaum minoritas memimpin wilayah strategis ini semakin menguat pada putaran II Pilkada DKI.
Namun begitu Ahok sudah melewati masa testingnya pada putaran I pilkada DKI sebagai pasangan Jokowi dengan jumlah pemilih sekitar 40% penduduk Jakarta dan memenangi pilkada tahap I melampaui penduduk asli betawi sendiri yang saat ini masih menjabat sebagai Gubernur DKI.
Kasus ini merupakan bukti penting bahwa masyarakat DKI terdiri dari muslim-muslim yang berpikiran terbuka dan toleran jauh dari anggapan sinis sebagian orang sebagai penganut Islam fanatik dan radikal. Mengingat beberapa kejadian yang pernah membelalak mata dunia tentang pembom-an JW Marriot, Ritz Carlton dan gerakan-gerakan Ormas Islam Radikal seperti FPI.
Terlepas dari itu semua bisa dipersepsikan bahwa opini-opini yang tercetus dari asumsi para pengamat politik, lembaga survey dan berbagai pihak tidak serta merta bisa dijadikan sebagai kesimpulan akhir dari sebuah pilihan politik masyarakat.
Masyarakat pemilih dalam hal ini DKI Jakarta mengenal sosok Jokowi-Ahok sebagai figur pemimpin ideal berdasarkan rekam jejak mereka dalam memimpin daerahnya. Masyarakat DKI tidak memandang Ahok sebagai Tionghoa atau nasrani tapi lebih sebagai pemimpin ideal. Walaupun pada sebagian kalangan Islam bahwa dalam hal memilih pemimpin haruslah yang seiman.
Dapat diasumsikan bahwa masyarakat mampu mengikis fatsun-fatsun syariah yang pragmatis demi mendapatkan sosok pemimpin ideal tersebut. Sehingga bisa disimpulkan masyarakat sekarang terkhusus masyarakat DKI Jakarta sudah memiliki kesadaran spiritual yang esoterik, tidak pragmatis dan lebih mementingkan esensi daripada labelisasi.
Fakta empiris inilah yang bisa menjadi rujukan bagi Prabowo Subianto Ketua Dewan Pembina Gerindra untuk melangkah maju mencalonkan diri menjadi RI-1 pada 2014 nanti.
Masih kuat diingatan masyarakat bahwa mantan Komandan Jenderal Kopassus ini pernah berjaya dimasa Orde Baru, sewaktu gejolak reformasi 1998 karirnya berakhir akibat tersandung kasus penculikan aktifis reformasi. Tidak bisa dibantah perolehan suara Gerindra pada pemilu legislatif 2009 yang tidak mencapai 5% secara Nasional merupakan bentuk hukuman masyarakat terhadap ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia ini.
Namun insting politis Putra Begawan Ekonomi Prof. Sumitro Djoyohadikusumo ini tidak akan berhenti sampai disini. Prabowo memiliki hitungan politis sendiri sehingga beliau sangat konfiden untuk maju sebagai kandidat orang nomor satu dinegeri ini jauh dari asumsi dan opini sebagian pengamat yang meragukan keberterimaan masyarakat terhadapnya.

Walaupun berbeda kasus dengan Ahok sebagai kaum minoritas dapat dianalogikan sentimen negatif  Prabowo bisa dimentahkan dengan prestasi yang diukirnya melalui program kerja Partai Gerindra dan kiprahnya sebagai ketua HKTI melalui program-program pro kerakyatan yang selama ini telah dilakukan. Prabowo cepat atau lambat akan memberikan warna baru sebagai salah satu sosok pemimpin ideal yang dibutuhkan bangsa ini. Kita tidak pernah tahu langkah apa selanjutnya yang akan beliau jalankan setelah bidak didepan raja itu melangkah, mengingat  beliau adalah mantan Komandan Pasukan gerilya terlatih yang akhirnya akan melakukan SKAK MAT!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More