Janji Sang Politikus
Lihatlah begitu mudah para politikus bicara, namun seiring waktu mereka mengkhianati apa yang pernah diucapkan.
Jokowiforia: Terminologi Baru dalam Kancah Politik Nasional
Dinamika politik Indonesia semakin menarik disimak, ibarat filem drama aksi yang memasuki babak karakter baik yang mengalahkan karakter jahat. Sorak sorai penonton menginspirasi para pemain politik lain untuk mendapatkan tuah citra Jokowi.
Khitan-Circumsition Antara Mitos dan Fakta
Tradisi sunat atau yang sering kita kenal dengan khitan ternyata memiliki sejumlah kontrovesi. Banyak yang percaya tindakan khitan sangat baik bagi kesehatan, namun sejumlah fakta membuktikan bahwa tradisi sunat/khitan ini tak lebih dari tindakan yang sia-sia
Kartun Muhammad Kontroversi dari Suatu Reaksi
Gelombang protes kaum Muslim di seluruh dunia tentang penggambaran Muhammad dinilai terlalu berlebihan mengingat pengikut agama ini kerap melakukan kekerasan dalam menyampaikan protesnya terhadap kritikan orang lain
Upah Kerja dalam Sistem Komunis
Kemiskinan merupakan keniscayaan dalam sistem ekonomi liberal, dimana sang pemilik modal merampas hak para pekerja
Senin, 14 April 2014
Surat Terbuka untuk Prabowo
Semoga Pak Prabowo berkenan membaca surat saya ini, karena setahu saya Bapak hobi membaca apalagi sekarang malah hobi membaca puisi.
Pak Prabowo yang terhormat, untuk diketahui sudah 3 masa pemilu terakhir saya memilih untuk golput termasuk sewaktu pencalonan Bapak sebagai wakil presidennya Megawati.
Harap dimaklumi, pasca reformasi 1998 saya menaruh harapan besar akan bangkitnya negara kita tercinta ini, apalagi saya termasuk saksi sejarah masa-masa itu sebagai bukti saya masih menyimpan peluru yang pernah dilepaskan pasukan Brimob yang sekarang masih bersarang didalam paha kiri saya.
Tahun 1999 adalah tahun terakhir saya mengikuti pemilu, pertama saya gembira ketika Gus Dur secara mengejutkan terpilih menjadi Presiden RI yang ke-3, walaupun saya sempat sedih melihat elit-elit politik berkoalisi sedemikian rupa demi menggagalkan seorang perempuan yang sudah sepantasnya memimpin negeri ini dimana partainya yaitu PDI-Perjuangan dipilih lebih dari 1/3 rakyat Indonesia menjadikannya sebagai partai pemenang pemilu.
Kamis, 10 April 2014
Memilih Presiden yang (tidak) Pernah Salah
Dari beberapa nama yang telah mencuat tersebutlah 3 tokoh besar yang diramalkan akan meramaikan pilpres bulan Juli nanti yaitu Joko Widodo, Abu Rizal Bakrie dan Prabowo Subianto. Tiga nama ini berasal dari tokoh dan kader partai 3 besar hasil pileg 2014.
Terlepas dari koalisi seperti apa yang akan terbentuk nanti untuk mendapatkan pasangan capres-cawapres sebagaimana halnya dalam sebuah kompetisi selalu syarat dengan isu-isu negatif sebagai bahan 'Black Campaigne' untuk membunuh karakter seseorang.
Isu-isu ini akan dikemas sedemikian rupa agar sosok tersebut terlihat buruk sehingga diharapkan tingkat elektabilitasnya menjadi rendah.
Katakanlah tentang Prabowo Subianto, paling tidak orang-orang yang menjadi saksi sejarah peristiwa reformasi 1998 memberikan embel-embel sebagai pelanggar HAM yang terlibat dalam kasus penculikan aktifis pro reformasi dan kasus kerusuhan Mei 1998. Walaupun perihal keterlibatan mantan Danjen Kopassus itu hanya berakhir dengan pemecatan beliau sebagai anggota TNI namun tak dapat dipungkiri sejarah telah menjadikan sang Jenderal sebagai tokoh kontroversi hingga kini.
Rabu, 09 April 2014
Menakar Insting Politik Para Politisi
Pada mulanya PDIP bersama Gerindra memiliki hubungan yang mesra sebagai partai oposisi bersama Hanura terhadap pemerintahan SBY yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum partai Demokrat. Sayangnya kemesraan sesama partai oposisi plus pengalaman maju bersama dalam pilpres 2009 kandas perihal polemik wanprestasi PDIP pada perjanjian Batu Tulis dalam mendukung Prabowo sebagai calon presiden pada pilpres yang akan datang. Bahkan sebelum kasus ini mencuat Megawati pernah menyindir Prabowo sebagai 'penumpang gelap' ada kampanye pemilihan Gubernur Jakarta 2012 silam.